Kamis, 14 April 2011

Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Pencernaan

Sistem gastrointestinal selama kehamilan dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya tingginya kadar progesteron yang dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolestrol darah, dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Pasca melahirkan, kadar progesteron juga mulai menurun. Namun demikian, faal usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk kembali normal.
Beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan pada sistem pencernaan, antara lain:
1.Nafsu makan.
2.Motilitas.
3.Pengosongan usus.

Nafsu Makan
Pasca melahirkan, biasanya ibu merasa lapar sehingga diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan. Pemulihan nafsu makan diperlukan waktu 3–4 hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun kadar progesteron menurun setelah melahirkan, asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua hari.

Mortalitas
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan anastesia bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal.

Pengosongan Usus
Pasca melahirkan, ibu sering mengalami konstipasi. Hal ini disebabkan tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan awal masa pascapartum, diare sebelum persalinan, enema sebelum melahirkan, kurang makan, dehidrasi, hemoroid ataupun laserasi jalan lahir. Sistem pencernaan pada masa nifas membutuhkan waktu untuk kembali normal.

Beberapa cara agar ibu dapat buang air besar kembali teratur, antara lain:
1.Pemberian diet / makanan yang mengandung serat.
2.Pemberian cairan yang cukup.
3.Pengetahuan tentang pola eliminasi pasca melahirkan.
4.Pengetahuan tentang perawatan luka jalan lahir.
5.Bila usaha di atas tidak berhasil dapat dilakukan pemberian huknah atau obat yang lain.

Tujuan pembelajaran
Mahasiswa setelah mengikuti mata kuliah ini dapat :
1.Menjelaskan pengertian masa nifas
2.Menjelaskan tujuan asuhan masa nifas
3.Menjelaskan peran dan tanggungjawab bidan dalam masa nifas
4.Menjelaskan tahapan masa nifas
5.Mengetahui kebijakan program nasional masa nifas

Pengertian Masa Nifas
1.Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6
minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
2.Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6
minggu. (Abdul Bari,2000:122).
3.Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang
meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke
keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).
4.Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan
untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu. ( Ibrahim C, 1998).

Tujuan Asuhan Masa Nifas
Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk :
1.Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
2.Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk
bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
3.Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB,
cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari.
4.Memberikan pelayanan keluarga berencana.
5.Mendapatkan kesehatan emosi.

Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas
Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum.

Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :
1.Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.
2.Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3.Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
4.Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan
mampu melakukan kegiatan administrasi.
5.Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
6.Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan,
mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan
kebersihan yang aman.
7.Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan
rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan,
mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.
8.Memberikan asuhan secara professional.

Tahapan Masa Nifas
Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu :
1.Puerperium dini
Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.
2.Puerperium intermedial
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam minggu.
3.Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.

Kebijakan Program Nasional Masa Nifas
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :
1.Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
2.Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.
3.Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
4.Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.

Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas:
Kunjungan I : 6-8 jam post partum, Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena
atonia uteri,Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta
melakukan rujukan bila perdarahan berlanjut,Memberikan konseling
pada ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan yang
disebabkan atonia uteri,Pemberian ASI awal,Mengajarkan cara
mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir,Menjaga bayi
tetap sehat melalui pencegahan hipotermi,Setelah bidan melakukan
pertolongan persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk
2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi baru
lahir dalam keadaan baik.
Kunjungan II :6 hari post partum Memastikan involusi uterus barjalan dengan
normal, uterus berkontraksi dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah
umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.
@ Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.
@ Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.
@ Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan.
@ Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada
tanda-tanda kesulitan menyusui.
@ Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.

Kunjungan III : 2 minggu post partum Asuhan pada 2 minggu post partum sama
dengan asuhan yang diberikan pada kunjungan 6 hari post partum.
Kunjungan IV : 6 minggu post partum Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami
ibu selama masa nifas.
Memberikan konseling KB secara dini.




Referensi
Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 80)
Dessy, T., dkk. 2009. Perubahan Fisiologi Masa Nifas. Akademi Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar